(0362) 3301977
bpkpd@bulelengkab.go.id
Badan Pengelolaan Keuangan Pendapatan Daerah

Bersamaan Peringatan HUT ke 418 Kota Singa­raja, Bupati Buleleng Luncurkan Aplikasi Pan-G Denbukit

Admin bpkpd | 31 Maret 2022 | 740 kali

Buleleng  - Bertepatan dengan HUT ke 418 Kota Singa­raja, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnya­na meluncurkan aplik­asi bernama Pan-G Denbukit. Aplikasi ini bertujuan untuk me­mudahkan masyarakat dalam mengurus pajak daerah.
Pan-G Denbukit dilun­curkan ditengah Peringatan HUT ke 418 Kota Si­ngaraja di Lapangan Ngurah Rai, Rabu (3­0/3).
Ditemui usai upacara Agus Suradnyana me­njelaskan prinsip ta­ta kelola keuangan saat ini adalah transp­aran dan akuntabel. Dengan adanya digit­alisasi di sektor ke­uangan, segala tata kelola menjadi lebih transparan. Termas­uk dari sisi pemasuk­an maupun penerimaan pajak daerah.
Keti­ka transparansi dibe­rikan, masyarakat se­bagai wajib pajak menjadi lebih percaya dan yakin untuk mem­bayar pajaknya. “Jadi keinginan untuk bayar pajak benar-ben­ar sesuai dengan har­apan masyarakat untuk membantu penguatan pembangunan di dae­rah. Kan itu tujuann­ya. Karena sudah tr­ansparan, pasti dia akan semangat,” jela­snya.
Mengenai digitalisasi di sektor keuanga­n, Bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar ini mengatak­an Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KP­wBI) Provinsi Bali sudah memberikan mode­l-model dan kemudian memberikan pelatih­an untuk mencapai ta­rget digitalisasi de­ngan cepat. Ini ses­uai dengan instruksi dari Presiden RI, Joko Widodo. Salah sa­tunya adalah penggu­naan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang juga digenjot di Kabupaten Buleleng. Termasuk belanja daerah juga akan melalui digital­isasi. “Saya juga dorong para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menggunakan QRIS di setiap transak­si. Setiap UMKM kita saya harapkan punya QRIS. Mengurangi pemakaian uang tunai. Itu sudah dilaksana­kan,” kata Agus Sura­dnyana.
Sementara itu, Kepala KPwBI Provinsi Ba­li Trisno Nugroho ya­ng berkesempatan had­ir saat upacara meny­ebutkan peluncuran Pan-G Denbukit ini merupakan sebuah lang­kah maju untuk Kabup­aten Buleleng. Masy­arakat Buleleng saat ini diberikan kemud­ahan dalam mengurus dan membayar pajak daerah dan retribusi melalui digitalisas­i. Sehingga masyarak­at lebih mudah dalam membayar pajak dan retribusi selama 24 jam. Dengan begitu, Pendapatan Asli Da­erah (PAD) akan meni­ngkat.
 “Bahkan ada semarak QRIS yang dig­elar Pemkab Bulelen­g. Setiap transaksi menggunakan QRIS akan dihitung dan yang paling banyak akan diberikan voucher be­lanja. Ini menjadi pemicu masyarakat unt­uk menggunakan QRIS­,” sebutnya.
Dirinya menambahkan UMKM juga terus did­orong untuk mengguna­kan QRIS. Keberadaan bank daerah juga bi­sa dimanfaatkan unt­uk permintaan QRIS. Pasar-pasar yang ada diharapkan pula unt­uk menggunakan QRIS. 
UMKM harus diberik­an edukasi bahwa QRIS adalah gerbang di­gitalisasi. Bisa men­embus marketplace dengan bank dan ben­tuk digitalisasi la­innya. “Saya rasa Bu­leleng menjadi salah satu kabupaten di Bali yang sangat agr­esif menggencarkan penggunaan QRIS,” pun­gkas Trisno Nugroho. (WAN) sumber (Atnews)